Profile Kabupaten Cilacap
Iklim
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Cilacap dan Kantor Meteorologi dan Geofisika Cilacap, curah hujan rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Desember (488 mm) dan terendah bulan Juli (43 mm). Dan rata-rata hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember sebanyak 21 hari, sedangkan hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan Juli sebanyak 2 hari, sedangkan pada bulan Agustus tidak terjadi hujan. Suhu maximum 32,30 0 C terjadi pada bulan Mei, suhu minimum 30,20 0 C terjadi pada bulan Agustus.
Geografi
Kabupaten Cilacap merupakan daerah yang cukup luas, sebelah selatan Samudra Indonesia, sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Banyumas, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan sebelah barat berbatasan dengan Propinsi Jawa Barat. Terletak diantara 108o 4' 30" - 1090 30' 30" garis bujur timur dan 70 30' - 70 45' 20" garis lintang selatan, mempunyai luas wilayah 225.360,840 Ha, yang terbagi menjadi 24 kecamatan. wilayah tertinggi adalah Kecamatan Dayeuhluhur dengan ketinggian 198 M dari permukaan laut dan wilayah terendah adalah Kecamatan Cilacap Tengah dengan ketinggian 6 M dari permukaan laut. Jarak terjau dari barat ke timur 152 Km dari Dayeuhluhur ke Nusawungu, sedangkan dari utara ke selatan 35 Km yaitu dari Cilacap ke Sampang.
Demografi
Penduduk Kabupaten Cilacap setiap tahun terus bertambah, menurut hasil registrasi penduduk pada akhir tahun 2004 mencapai 1.709.908 jiwa yang terdiri dari laki-laki 855.838 jiwa dan perempuan 854.070 jiwa. Selama 5 tahun terakhir rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 0,69 persen, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2000 (1,20 persen), dan terendah pada tahun 2004 (0,31 persen). Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan penduduk yang terendah sejak tahun 1984. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin menunjukkan jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih banyak dibanding penduduk perempuan, yang diindikasikan dengan angka sex ratio sebesar 1002. Sementara itu dari distribusi penduduk menurut kecamatan, memperlihatkan Kecamatan Majenang adalah yang paling banyak penduduknya yaitu sebesar 120.290 jiwa (7,0 persen), diikuti Kecamatan Kroya sebesar 101.358 jiwa (5,93 persen) kemudian Kecamatan Gandrungmangu sebesar 100.014 jiwa (5,85 persen). Sedangkan yang berpenduduk paling kecil adalah Kecamatan Kampunglaut, yaitu sebesar 13.540 jiwa (0,79 persen). Bila diamati dari umur penduduk, diperoleh jumlah penduduk yang berusia dibawah 15 tahun (penduduk anak-anak) adalah 497.436 jiwa atau sebesar 29,10 persen, yang berarti penduduk Kabupaten Cilacap termasuk kategori umur "sedang". Dari umur penduduk dapat diketahui pula angka rasio ketergantungan penduduk Kabupaten Cilacap tahun 2004 sebesar 54,02 persen, yang berarti tiap 100 orang usia produktif harus menanggung 54 orang usia non produktif. Bertambahnya penduduk menyebabkan kepadatan penduduk juga meningkat, yaitu dari 797 jiwa/km2 pada tahun 2003 menjadi 800 jiwa/km2 pada tahun 2004. Seperti tahun sebelumnya, penduduk yang terpadat berada di Kecamatan Cilacap Selatan (8.428 jiwa/km2), dan yang paling rendah kepadatannya adalah Kecamatan Kampunglaut (93 jiwa/km2).
Arti Logo
Bentuk Perisai adalah lambang pertahanan (batin) yang tunggal:
Garis lurus kebawah 19 menunjukkan angka ratusan tahun dan melambangkan hujan.
Tiga garis yang berlekuk-lekuk masing-masing sepuluh, adalah tahun 1930 berdirinya Otonom Kabupaten Cilacap dan melambangkan daerah sumber air.
Perbandingan ukuran dalam bidang 5 : 7 menunjukkan tahun 1957 terbentuknya Dewan Perwakilan Daerah Swatantra Tingkat ke II Cilacap yang langsung dipilih oleh rakyat.
Daun teh yang berjumlah 13 menunjukkan nilai (Neptu) hari dan pasaran menurut hitungan Jawa, terbentuknya Dewan Perwakilan Daerah Swatantra Tingkat ke II Cilacap, pada hari Senin Pahing.
Daun tembakau sebanyak 9 menerangkan tanggal dan bulan terbentuknya Dewan Perwakilan Daerah pilihan rakat, pada tanggal 9 September 1957.
Visi
Visi Pemerintah Kabupaten Cilacap sesuai RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)Transisi Kabupaten Cilacap Tahun 2007-2008 adalah "Cilacap yang mandiri, berdaya saing, maju dan berbudaya"
Misi
Untuk mewujudkan visi Kabupaten Cilacap ditetapkan misi sebagai berikut
Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan ekonomi kerakyatan dengan memperhatikan aspek pemertaan dan keadilan.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal maupun pendidikan ketrampilan untuk mewujudkan masyarakat yang maju dan memiliki daya saing tinggi.
Meningkatkan kemandirian melalui pengembangan program-program pemberdayaan serta merangsang tumbuhnya keswadayaan masyarakat.
Mendayagunakan sumber daya alam secara optimal dan lestari untuk mendukung pelaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Mewujudkan pemerintah yang adil ,bersih,demokratis, bertanggung jawab serta menjamin terselenggranya penegakan supremasi dan kepastian hukum.
Mewujudkan kesaerasian dan pemertaan pembnagunan antar wilayah kecamatan guna mendukung terwuudnya kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.
Meningkatkan hubungan kerjasam dengan kabupaten lain guna mewujudkan sinergis dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
Menciptakan iklim kondusif bagi terbukanya peluang kerjasama infestasi dengan pihak ketiga baik dalam skala lokal,regional maupun internasional.
Meningkatkan derajat ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka meningkatkan kualitas moral dan kerukunan bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara.
Peta Wilayah
Peta Propinsi
Prestasi Daerah
No
Jenis
Penghargaan
Tahun
1
2
3
4
1
Kabupaten Pro Investasi
Peringkat II se-Jawa Tengah
2007
2
Kabupaten Pro Investasi
Peringkat IV se-Jawa Tengah
2005
Pariwisata
Pembangunan kepariwisataan dilaksanakan secara terpadu dengan sarana dan prasarana pendukungnya, serta ditunjang dengan peningkatan semua komponen industri kepariwisataan yang meliputi perhotelan, rumah makan, toko souvenir, biro perjalanan dan industri pariwisata lainnya. Arah dan tujuan pembangunan Sub Sektor Pariwisata adalah menjadikan pariwisata salah satu sektor andalan yang mampu untuk meningkatkan kegiatan ekonomi, termasuk kegiatan di sektor pertanian, industri kecil, kerajinan dan jasa-jasa lainnya serta menciptakan lapangan kerja baru, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga terpeliharanya kepribadian bangsa serta kelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup. Pembangunan kepariwisataan juga bertumpu pada tekad yang kuat, baik dari pemerintah maupun masyarakat dan dunia usaha dalam upaya memajukan kegiatan wisata, mengingat Kabupaten Cilacap memiliki potensi wisata yang dapat diandalkan, yang meliputi wisata alam, wisata budaya dan wisata bahari. Potensi Daerah Pariwisata yang dimiliki Kabupaten Cilacap meliputi :
1. Pantai Teluk Penyu dengan panorama yang indah seluas 14 Ha
2. Benteng Pendem yang dibangun oleh tentara Belanda tahun 1861 - 1877 seluas 6,5 Ha merupakan salah satu obyek wisata andalan
3. Pulau Nusakambangan seluas 11.510 Ha di dalamnya terdapat beberapa goa, dan 4 (empat) Lembaga Pemasyarakatan serta Benteng Klinker.
4. Wisata Bahari di Segara Anakan seluas 40.000 Ha dan wilayah pesisir pantai selatan dengan jumlah kapal wisata 6 buah.
Obyek wisata lainnya seperti pantai Widara Payung, Air Panas, Curug, Gunung Srandil, Pantai Srandil, Gunung Selok, Rawa Bendungan, Hutan Payau.
Fasilitas pendukung pariwisata antara lain :
1. Hotel berbintang : 7 buah (286 kamar)
2. Hotel Melati : 35 buah (578 kamar)
3. Pemandu wisata : 27 orang Kunjungan wisata
4. Tahun 2004 : 249.590 orang
5. Tahun 2003 : 261.220 orang
Peluang yang ada antara lain :
1. Pengembangan Ekowisata Pulau Nusakambangan dan wisata alam hutan mangrove.
2. Pengembangan wisata Cagar Budaya dan sejarah Benteng Pendem serta benteng Klinker Nusakambangan.
3. Pembangunan Sea World dan Cottage di pesisir pantai selatan.
4. Pengembangan olahraga selancar air di Pantai Widara Payung, Kecamatan inangun.
Perkebunan
Potensi perkebunan yang memberikan peluang Investasi meliputi :
1. Pengembangan perkebunan karet rakyat karena masih tersedia lahan 4.000 hektar yang tersebar di 5 Kecamatan yaitu Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cipari dan Sidareja memberikan peluang bagi investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Cilacap.
2. Mengingat produksi karet berupa sheet cukup besar memberikan peluang untuk pendirian pabrik/industri yang menggunakan bahan baku karet.
3. Produksi kelapa yang cukup banyak memberikan peluang untuk pendirian industriminyak kelapa dan industri Virgin coconut oil.
Potensi lahan perkebunan yang masih luas memberikan peluang dalam pengembangan hasil perkebunan lainnya seperti panili, kakao, sereh wangi dan empon-empon.
Rabu, 26 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar